Kemuliaan malam Nisfu Sya’ban menjadi momen istimewa yang dinantikan umat Islam. Malam yang jatuh di pertengahan bulan Syaban ini diyakini sebagai waktu penuh berkah dan mustajab untuk berdoa.

Bahkan, dalam berbagai riwayat disebutkan bahwa pada malam ini, Allah SWT membuka pintu ampunan dan mencatat takdir hamba-Nya untuk satu tahun ke depan. Umat Islam pun dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan memohon ampunan.

1. Diturunkan Ampunan
Malam Nisfu Syaban memiliki nama lain sebagai Malam Penghapusan Dosa atau At-Takfir. Penamaan ini didasarkan pada keyakinan bahwa pada malam ini, Allah SWT mengampuni dosa-dosa hamba-Nya untuk satu tahun ke depan. Ampunan tersebut berlaku sejak malam Nisfu Syaban tahun ini hingga malam pertengahan bulan Syaban di tahun berikutnya.

Malam ini dianggap sebagai momen penuh rahmat dan kesempatan bagi umat Islam untuk memohon ampun serta memperbanyak ibadah. Seperti dalam riwayat Ahmad bin Nadlar melalui Sayyidina Mu’ad bin Jabar, Rasulullah SAW bersabda:

يَطَّلِعُ اللهُ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ اِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Artinya: Allah SWT melihat kepada semua makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Sya’ban, maka Dia memberi ampunan pada semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan saudaranya).

2. Doa-doa Dikabulkan
Malam Nisfu Syaban juga memiliki nama lain sebagai Malam Diterimanya Doa atau Al-Ijabah. Salah satu keistimewaan malam Nisfu Syaban adalah diterimanya doa-doa yang dipanjatkan hamba-Nya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Al-Baihaqi, di mana Rasulullah SAW bersabda:

خَمْسُ لَيَالٍ لَا يُرَدُّ فِيْهِنَّ الدُّعَاءُ لَيْلَةُ الْجُمْعَةِ وَأَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبَ وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَلَيْلَتَا الْعِيْدِ

Artinya: (Terdapat) lima malam, di mana doa tidak ditolak di dalamnya, yaitu malam Jumat, malam pertama dari bulan Rajab, malam pertengahan bulan Sya’ban, dan dua malam hari raya.

3. Malam Penetapan Nasib Manusia dalam Lauhul Mahfuz
Kemuliaan Nisfu Syaban lainnya sesuai namanya adalah Malam Pembagian Takdir atau Qismah wa at-Takdir. Pada malam Nisfu Syaban, para malaikat turun untuk membagi keberkahan dan mencatat ketetapan takdir bagi seluruh manusia.

Takdir tersebut mencakup rezeki, jodoh, kemuliaan, kehinaan, pangkat, serta berbagai ketentuan lainnya yang akan terjadi dalam satu tahun ke depan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Atha’ bin Yasar, di mana Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ دُفِعَ إِلَى مَلَكِ الْمَوْتِ صَحِيْفَةً فَيُقَالُ اِقْبِضْ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَنْ فِي هَذِهِ الصَّحِيْفَةِ فَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَغْرَسَ الغُرَّاسَ وَيُنْكِحَ الْأَزْوَاجَ وَيَبْنِي الْبُنْيَانَ وَإِنَّ اسْمَهُ فِي تِلْكَ الصَّحِيْفَةِ وَهُوَ لَا يَدْرِيْ

Artinya: Apabila telah datang malam pertengahan bulan Sya’ban maka diserahkan kepada malaikat maut sebuah catatan. Maka dikatakan, cabutlah pada tahun ini, nama yang ada dalam catatan itu, karena sungguh seorang hamba akan menanam tanaman, akan menikahi wanita, membangun rumah, sedangkan namanya ada dalam catatan itu dan dia tidak tahu. Dalam riwayat yang lain juga disebutkan bahwa pada malam pertengahan bulan Sya’ban Allah menetapkan beberapa keputusan yang Dia kehendaki, kemudian menyerahkan kepada para pemiliknya pada malam lailatul qadar.